Minggu, 20 Desember 2015

Kalimat Perhubungan Makna Sinonim, Hiponimi, Homonimi, Polisemi, dan Antonimi (Tugas 3b)

Kalimat Sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Contoh kalimatnya adalah:
Umpamanya kata buruk dan jelek adalah dua buah kata yang bersinonim ;bunga, kembang, dan puspa adalah tiga buah kata yang bersinonom; mati, wafat, meninggal, dan mampus adalah empat buah kata yang bersinonim
Contohnya adalah kata “ Menakjubkan dan Mempesona”.
Contoh kalimat : “Pemandangan pantai di pulau Dewata Bali terlihat sangat Menakjubkan dan Mempesona.”

Kalimat Hiponimi
Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim
Contohnya adalah kata “rasa”. Kata rasa meliputi manis, pahit, asam, dan asin.
Contoh kalimatnya : “Buah jeruk milik paman Jaka mempunyai dua rasa yang berbeda yaitu manis dan asem”.


Kalimat Homonimi
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon.
Contohnya adalah kata “mental” dalam arti mental (kepribadian ) dengan kata mental ( terpelanting ).
Contoh kalimatnya : •Anak itu memiliki mental yang kuat.
 •Dodi mental ke aspal jalanan setelah terjatuh dari motornya.
• Tambahan :
-Anonim adalah tidak memiliki nama atau tidak diberikan nama.
 • Homonim adalah : Dua kata yang bentuk penulisan dan pengucapanya sama tetapi
 artinya berbeda.
 Contoh:
 a. Saya sudah bisa menyetir mobil. (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)
 b. Tetanggaku terkena bisa ular yang mematikan.(artinya racun makna denotasi)


Kalimat polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata “kepala” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher.
Contohnya adalah kata “Bau”.
Contoh kalimatnya : 

a. Bau masakan ibu membuatku sangat lapar.”
b. Roni dijauhi oleh temen – temannya kaena bau badanya.”

Kalimat Antonimi
Perhubungan makna yang terdapat antara sinonimi, homonimi, hiponimi, atau [polisemi, bertalian dengan kesamaan-kesamaan; antonimi, sebaliknya, dipakai untuk menyebut makna-makna yang berlawanan. Bentuk-bentuk seperti laki-laki, hidup, gadis, masing-masing berantonim dengan perempuan, mati, dan janda. Dan kata-kata yang berlawanan makna itu disebut mempunyai perhubungan yang bersifat antonimi.
Atau dengan kata lain Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.
Contohnya adalah kata “jauh dan dekat”.
Contoh kalimatnya : “Walaupun ia jauh di pulau Batam tetapi terasa dekat dihati.”


Sumber

Surat Undangan Universitas Gunadarma (Tugas 3a)

UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus D, Jl. Margonda Telp. (021) 8710561 Fax. (021) 8727541
KOTA DEPOK
Kode Pos 16951


11 November 2015
No.                  : A.001/Pan-Pel/XII/2015

Perihal             : Undangan Rapat

Lampiran         : –

Kepada Yth.
Seluruh Dosen Bahasa Indonesia
Di Tempat

Salam hormat,
Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat­Nyalah kita berada dalam keadaan sehat dan selalu mendapat perlindungan dari­Nya. Sehubungan dengan acara pembahasan kurikulum Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi yang akan dilaksanakan di Universitas Gunadarma.

Kami mengundang seluruh dosen Perguruan Tinggi guna mengikuti rapat pada acara sebagaimana telah disebutkan diatas pada pokok surat undangan yang akan dilaksanakan pada :
Hari                 :           25 November 2015
Waktu             :           09.00 WIB s/d selesai
Tempat            :           Auditorium Universitas Gunadarma gedung 4 lt.6 Depok


Demikian undangan ini kami sampaikan, mengingat pentingnya acara ini maka kehadiran Bapak/Ibu
selaku karyawan PT. Bintang jatuh untuk hadir tepat pada waktunya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.


Hormat kami,                                                                                   Mengetahui,



Edy Prihantoro                                                                    Prof.Dr.E.S Margianti. SE..MM
(Koordinator Mata Kuliah)                                                      (Rektor Univ. Gunadarma)

Selasa, 01 Desember 2015

OpenBTS (Penulisan 12)

http://assets.kompas.com/data/photo/2015/10/29/0555002balongoo780x390.jpg 

Praktisi keamanan internet Donny B.U. mengkritik sikap pemerintah yang mendukung Project Loon sebagai akses telekomunikasi di daerah terpencil.

Pemilihan itu dianggap tidak adil. Project Loon dari Google mendapat keistimewaan bisa menggunakan frekuensi 900 MHz sedangkan proyek open source OpenBTS tak diizinkan menggunakan frekuensi tersebut.

Project Loon telah resmi akan bekerja sama dengan tiga operator utama Indonesia, yaitu Telkomsel, XL, dan Indosat. Agar dapat berfungsi, balon internet tersebut mesti mendapat izin untuk memanfaatkan frekuensi 900 MHz yang lisensinya berada di tangan ketiga operator tersebut.

Harapannya adalah mereka akan memakai teknologi itu untuk membuka akses komunikasi dan internet cepat di daerah-daerah terpencil.

Namun sebelum terjadi kerja sama itu, menurut Donny, sudah ada solusi bernama Open Base Transceiver Station (OpenBTS) yang ditawarkan ke pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

OpenBTS ini punya fungsi mirip dengan BTS, tapi bisa dibangun dengan modal lebih murah karena alat pengaturannya berupa software saja. Selain itu, seperti halnya Project Loon, OpenBTS juga membutuhkan kerja sama berupa alokasi frekuensi dari operator telekomunikasi.

"Project Loon Google di Indonesia, yang notabene membutuhkan spektrum frekuensi radio untuk penelitan dan pengembangannya, telah mendapatkan dukungan dari pemerintah 
untuk bekerja sama dengan operator telekomunikasi agar dapat menggunakan 900 MHz. Jika memang demikian adanya, maka ICT Watch kembali mengingatkan pemerintah tentang janji ataupun rencana kerja yang tertulis tentang netralitas teknologi," terang Donny dalam keterangan resminya pada KompasTekno, Jumat (30/10/2015).

"Untuk itu, pemerintah haruslah melakukan upaya yang sama agar teknologi alternatif, semisal OpenBTS, diperkenankan pula menggunakan frekuensi 900 MHz untuk penelitian dan pengembangannya," imbuhnya.

Donny, dalam akun Twitter-nya, mengatakan upaya teknologi OpenBTS sebagai penyediaan alternatif telekomunikasi di daerah terisolir terhambat karena dilarang keras menggunakan frekuensi 900 MHz. Bahkan, OpenBTS malah dianggap melanggar regulasi frekuensi.

Dia memberikan catatan bahwa OpenBTS sudah dibuktikan dapat melayani kebutuhan telekomunikasi di Wamena, Papua. Sejumlah pihak, salah satunya Yayasan Air Putih, telah memakainya sebagai alat komunikasi darurat.

Praktisi IT sekaligus pegiat open source Onno W. Purbo bahkan sudah menerbitkan buku hingga mendorong sejumlah perguruan tinggi untuk memiliki laboratorium OpenBTS sebagai alat penelitian.

"Tidak ada equal treatment atas teknologi yang bisa dibangun rakyat versus teknologi yang sedang dibangun korporasi global. Khususnya dalam kemudahan mendapatkan kerja sama frekuensi," pungkasnya mengkritik kerjasama Project Loon itu.  

Analisa :
Tujuan sama namun mengapa yang dari indonesia asli dilarang. Seharusnya patut bangga karena dari indonesia mampu membuat seperti negara lain.

Referensi :